BUPATI Lamongan, Masfuk memukul gong sebagai tanda launching resmi Lamongan Plaza. Pusat perbelanjaan ini menyediakan 246 stand.
Masfuk yakin Lamongan Plaza sangat prospektif, menguntungkan dan akan membuat siapa saja yang memanfatkannya menjadi kaya yang panjang. “Sugihe sing dowo,“ katanya.
Lamongan Plaza dibangun dengan konsep gila (inovatif). Masfuk mencontohkan seperti halnya kesuksesan kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL). Sebelum WBL sukses dan empat tahun sudah balik modal, banyak yang bilang kepada Masfuk, bahwa dirinya gila.
“Nyatanya, sekarang sukses dan laku dijual. Untuk mewujudkan akselerasi pembangunan demi kesejahteraan masyarakat, harus dilakukan dengan cara yang gila (inovatif),“ ungkapnya.
Tujuan pembangunan plaza pertama di Lamongan ini agar bisa dinikmati masyarakat Lamongan. Tentu saja, bagi masyarakat Lamongan yang bisa dan mau memanfaatkan kesempatan. Meski plaza itu milik pemkab, tapi pengelolaannya dilakukan secara professional.
Djoko Purwanto, asisten Ekonomi Pembangunan Setdakab Lamongan menambahkan, Lamongan Plaza menjadi bagian dari revitalisasi Pasar Lamongan Raya menjadi Lamongan Plaza dan Pasar Modern Lamongan.
Lamongan Plaza menempati areal seluas 7.382 m2 dan dibangun tiga lantai dengan total unit kios/stan mencapai 246 unit. Sementara Pasar Modern Lamongan dibangun dua lantai seluas 2.264b meter persegi dengan 342 kios/stan.
Pasar ini tetap menyediakan fasilitas untuk PKL, nasi boran, kios buah, pangkalan ojek dan becak sementara Lamongan Plaza menyediakan fasilitas departemen store, food court, arena permainan, eskalator dan lift barang. (hs)
Sumber:
http://www.ritelonline.com/berita/konsep-gila-lamongan-plaza.html/
30 Oktober 2009
Sumber Gambar:
http://img13.imageshack.us/i/laplaza2.jpg/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar